Akhiri Masa Jabatan Bupati Dan Wakil Bupati Mura Pamitan Kepada Insan Pers
Jumat pagi itu, Kantor Bupati Murung Raya dipenuhi oleh segenap insan pers baik dari media cetak, online maupun elektronik. Tatanan ruangan di dalam Gedung itu disusun rapi, agar kegiatan wawancara yang untuk terakhir kalinya bersama mereka berdua berlangsung nyaman dan khidmat.
Setelah datangnya Perdie dan Rejikinoor, mereka segera mengambil tempat yang sudah di sediakan oleh protokol dimana mereka langsung saling berhadapan dengan para Insan Pers.
Adapun pertanyaan yang dilontarkan salah satunya yaitu berkaitan dengan program kerja apa saja yang sudah dilakukan. Perdie pun lalu mulai menjawab dan memaparkan jawabannya.
“Saya sudah menjadi bupati murung raya provinsi Kalimantan tengah ini sejak April 2013 sampai periode sekarang yaitu di 2023, artinya sudah satu dekade atau 10 tahun. Tentu seperti yang kita ketahui bersama jika sudah banyak hal yang kita lakukan selama kurun waktu itu, yang berkenaan dengan Visi Misi program kerja strategis bupati dan wakil bupati murung raya, baik itu di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Dalam program itu kami melaksanakan kebijakan strategis menggunakan kearifan lokal, dan menggunakan potensi yang kita miliki. Masukan dari berbagai macam stakeholder, sehingga kita mengkumulasikan hal kebijakan kebijakan program pembangunan itu dalam realitanya adalah seperti program kartu mura sehat, kartu mura sejahtera, kartu murung raya cerdas, program gerbang desa, Gerakan membangun desa menggatang utus, kemudian mempercepat pembangunan infrastruktur, jalan tembus antar desa dan antar kecamatan yang tersebar di wilayah kabupaten murung raya yang sangat luas ini. Ini tidak mudah, membutuhkan perhatian dan kajian yang mendalam, kemudian dana yang sangat besar, baik itu di support langsung dari APBD kabupaten Murung Raya dari pemerintah provinsi Kalimantan Tengah dan pemerintah pusat. Walaupun demikian sebagaimana realita kita lihat di lapangan, yakni sudah kita laksanakan membuka ke terisolasian masyarakat dari kemiskinan dan kebodohan. Ini tentunya sudah sedang dan di lanjutkan terus yang akan datang. Contohnya kita lihat selama ini, dari puruk cahu ke tumbang kunyi kita melewati sungai barito, nah sekarang sudah ada akses jalan melalui darat dari kota puruk cahu ke kecamatan sumber barito yaitu tumbang kunyi. Kita mengakui bahwa selama ini dengan wakil bupati bapak Rejikinoor, kendala-kendala kita itu yaitu yang pertama, karena memang cakupan luasnya wilayah kita yang memang terluas di banding 13 kabupaten 1 kota se Kalimantan Tengah dan kondisi letak geografis medannya juga berat, ada sungai, lembah, bukit, gunung, kemudian antar desa satu dengan desa lain ada yang jauh. Sehingga tidak mudah bagi kita untuk membuka akses seideal mungkin yang kita harapkan, tapi komitmen dan konsistensi kita untuk membuka akses infrastruktur itu memang tetap kita lakukan secara bertahap dan berkesinambungan sambil melihat APBD kita yang tersedia dan juga di support oleh pihak ketiga. Kendala yang lain juga adalah yang menyangkut sumber daya manusia kita, ini memang perlu saya dorong supaya pembinaan di tingkat Pendidikan di daerah kita ini bisa memiliki Pendidikan formal yang tinggi seperti SMA, kuliah dan Sarjana. Memberikan kesempatan untuk mereka pelatihan, job training di tempat-tempat lain, sehingga mereka punya skill yang cukup mempuni ketika ketika ada formasi perkerjaan di pusat selain di lingkungan pemerintah kabupaten murung raya kita ini yang terbatas. Kita juga melaksanakan program 10 sarjana 1 desa di setiap desa dan kelurahan yang ada di kabupaten murung raya, sesuai dengan visi misi janji politik kami berdua, Perdie dan Rejikinoor di tahun 2018 dan kita implementasikan hingga tahun 2023. Artinya kita menggolontorkan dana itu 1 orangnya 10 juta kali sepuluh orang per desanya berarti 100 juta dikali lagi 125 desa se kabupaten murung raya, berarti 12,5 M dana yang kita gelontorkan agar mereka supaya bisa kuliah ke luar daerah kita dan mengambil sesuai dengan bakat minat mereka, bisa seperti pertanian, akuntansi, perbankan, perawat, guru, dan lain seterusnya. Nah itu nanti mereka bisa kembali membantu di wilayah kita ini sekaligus kalau itu tuntas semua berarti kita bisa mencetak seribu dua ratus lima puluh orang sarjana se Kabupaten Murung Raya. Memang banyak masukan, harapan dan aspirasi dari masyarakat, orang tua mahasiswa sekiranya program ini bisa di lanjutkan seterusnya yang akan datang karena mereka masih membutuhkan program ini. Kalau program ini kan program kebijakan sesuai dengan visi misi kami berdua, dan saya pikir tidak banyak pemerintah daerah lain yang seperti ini. Mungkin ada namun mungkin tidak sebanyak ini karena dipilih.”
Selanjutnya pertanyaan mengenai program strategis mereka berdua terkait bagian yang masih berprogres dalam proyek dan fundamentalnya itu masalah sarana air bersih dan listrik, apah harapan bapak ke PJ kepala Daerah selanjutnya.
Perdie lalu memberikan jawaban, “Saya optimis dengan pejabat Bupati Murung Raya dan Wakil Bupati Murung Raya yang akan terpilih kedepannya, karena ini adalah tuntutan kebutuhan dasar masyarakat air bersih maupun listrik, dan ini sudah saya dan Wakil Bupati lakukan ada progresnya, hanya saja kita akui ini belum tuntas dan maksimal, contoh listrik di kecamatan tanah siang disana ada 26 desa, yang sedang di pasang jaringan tiang dan jaringan nya itu di desa kolam, desa sarubung dan desa soloi. Kemudian ada 3 desa yang belum kita maksimalkan karena memang aksesnya berat, yaitu desa monokliwon karena dia masuk kedalam sana desanya jauh sekitar 50 kiloan jaraknya dari desa cangkang, kemudian ke polum palo dan tapung. Artinya bahwa apa yang telah kami lakukan ini berprogres dan yang belum selesai itu tolong di perhatikan dan di lanjutkan oleh pejabat bupati dan bupati murung raya yang akan datang. Saya yakin, mereka punya hati, mereka punya keseriusan, mereka punya hal yang sama seperti kami.”
Selanjutnya mereka bedua ditanyakan mengenai bagaimana langkah politik mereka berdua kedepannya. Kali ini giliran wakil bupati, Rejikinoor yang bersuara.
“Mungkin apa yang kami lakukan sebagai wakil Bupati, mengawal daripada kegiatan Bupati sudah kami lakukan. Karena waktu kami sudah habis, tentu kami sebagai orang politik yang memang dunia politik itu harus berputar secara terus menerus. Kalau ditanyakan langkahnya kemana, maka mesti ke politik. Jadi baik ke legislatif dan bisa ke eksekutif atau kelembagaan lainnya. Asalkan memang rakyat berkeinginan untuk menyampaikan aspirasinya saat waktu yang sudah di tentukan. Mungkin itu saja.”
Rejikinoor sendiri nanti akan melanjutkan karir politiknya dengan mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPRD murung raya dapil I.
Sedangkan Perdie mengatakan jika dia nanti akan maju sebagai calon DPD RI.
“Saya akan berjuang di pileg pilpres ini, mencalon sebagai dewan perwakilan daerah republik Indonesia wilayah Kalimantan Tengah, artinya meliputi 13 Kabupaten se Kalimantan Tengah. Alasan saya karena sebagai senator dikaitkan dengan kapasitas dan fungsinya, bisa memperjuangkan program pembangunan dan pemerintah yang ada di daerah-daerah kita secara khususnya kabupaten murung raya ini. Kemudian saya akan berusaha supaya proses perjuangan ini memohon doa restu dari teman-teman semuanya supaya apa yang kami cita-citakan bisa tercapai.”
Setelah itu acara pun berakhir dan di tutup dengan acara foto bersama dan bersalaman dengan para insan pers bersama bapak Perdie. (red)
Posting Komentar